NusantaraTerkini.Com – Tahun 1998, PT Dua Putra Perkasa Pertama (DPP) hanyalah pengecer dan sub agen produk-produk daging lokal dan import.
Yang kemudian berkembang melayani pelanggan besar seperti modern market, distributor, agen serta industri makanan olahan dan pasar tradisional di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2002.
Kemudian di tahun 2005, PT DPP diversifikasi usaha distribusi produk ikan seperti ikan salem, dory dan salmon yang bersumber dari lokal maupun impor. Pada saat yang sama DPP membangun gudang pertama dengan kapasitas 200 ton yang berlokasi di Pondok Gede Bekasi Jawa Barat.
Setahun kemudian mulai melakukan produksi makanan olahan dengan brand “King Food”. PT DPP mendapatkan sertifikasi HACCP-Hazzard Analysis Critical Control Point menyangkut sistem keamanan produk makanan agar layak dikonsumsi.
PT DPP semakin berkembang pesat, pada tahun 2007 dibangun gudang frozen kedua dengan kapasitas 400 ton dan dilanjutkan tahun 2009 dengan pembangunan gudang ketiga dengan kapasitas 400 ton.
Pemilik usaha PT DPP pada tahun ini dipercaya sebagai Ketua Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI).
Tahun 2012, PT DPP ikut andil dalam pengembangan industri perikanan melalui kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai penyerap dan pendistribusi ikan lokal yang berasal dari seluruh Indonesia.
Akhirnya PT DPP mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai supplier terbesar produk ikan pada tahun 2014. Juga berhasil memperoleh sertifikasi sistem manajemen mutu sesuai standard ISO 9001-2008 dari UKAS, salah satu perusahaan sertifikasi internasional.
Di tahun yang sama, PT DPP mulai melakukan proses pembangunan gudang cold storage dengan kapasitas 20.000 ton yang berlokasi di kawasan industri Cipendawa Bekasi.
Tahun 2015, Unit usaha Trading, Distribusi dan Persewaan cold storage mulai beroperasi, di bawah Sistem Operasional Prosedur yang mengacu pada standar internasional yang didukung dengan penerapan Warehouse Management System (WMS) yang berlaku umum.
Stakeholders DPP mulai melakukan diversikasi usaha di bidang usaha Penangkapan Ikan dan Budi Daya Tambak.
Adapun rencana pembuatan kapal ikan tahap pertama 10 unit dan untuk budi daya udang direncanakan seluas 60 hektare yang berlokasi di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Yang saat ini telah berdiri tambak udang di luasan lahan lebih kurang 48 hektare, di Desa Muara Jaya Kecamatan Maje Kaur. [DS]